Kamis, 18 Februari 2016

Fogging Focus di Dusun Bintaos, Sidoharjo, Tepus (Feb-2016)


Awal musim hujan yang datang agak terlambat pada awal tahun 2016 ini menjadikan pola kejadian kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah kerja UPT Puskesmas Tepus I yang meliputi dua desa yaitu desa Sidoharjo dan Sumberwungu mengalami peningkatan jumlah kasus kejadian pada tribulan pertama tahun 2016 ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015 lalu, sampai pertengahan bulan februari ini UPT Puskesmas Tepus I sudah menerima form KDRS (Kewaspadaan Dini Rumah Sakit) sebanyak 5 surat yang menerangkan riwayat sakit dan diagnosa akhir pada pasien DBD maupun suspek(tersangka) DBD, salah satunya adalah Pasien DBD di dusun Bintaos,Sidoharjo, Tepus.


setiap form KDRS dari Rumah Sakit yang diterima oleh UPT Puskesmas Tepus I akan segera ditindaklanjuti dengan Penyelidikan Epidemiologi (PE) oleh tim yang terdiri dari petugas DBD, Surveilance, Promkes, Pembina Dusun dan Kesehatan lingkungan. PE bertujuan untuk mengetahui riwayat penyakit pasien, keadaan lingkungan tempat tinggal pasien, ada penularan atau tidak dan juga melakukan pemeriksaan jentik, dari hasil PE ini akan diketahui apakah tindak lanjutnya nanti berupa penyuluhan, pemberian biolarvasida atau pengasapan (fogging).

Fogging dapat dilakukan apabila ditemukan : 
1.       penderita meninggal dunia
ATAU
2.       Penderita Positif DBD 1 orang/lebih dan ada penderita/tersangka sebanyak   3 orang atau lebih di sekitar tempat tinggal penderita, serta ditemukan jentik  >5% dari sample yang diperiksa

Apabila faktor diatas tidak ditemukan maka dilakukan penyuluhan , gerakan serentak PSN  dan pemberian larvasida/abate atau biolarvasida secara selektif (hanya di wadah/tandon air yang positif jentik) PSN(pemberantasan sarang nyamuk) merupakan cara paling efektif dan tepat untuk memberantas nyamuk yaitu dengan menutup tempat penampungan air, menguras tampungan air secara berkala tidak lebih dari 5 hari dan mengubur barang atau benda yang berpotensi menjadi tempat tergenangnya air.
PSN  harus dilaksanakan serentak agar siklus telur nyamuk bisa terputus, kenapa harus serentak ?? Karena kalau tidak serentak atau bersama-sama dikhawatirkan salah satu atau beberapa tempat yang tidak dilakukan PSN masih ada telur nyamuk yang tersisa dan akan menetas menjadi nyamuk. Karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja. 
Untuk hasil PE yang dilakukan pada tanggal 13 Februari 2016 di Dusun Bintaos ada 1 penderita positif dbd, 3 suspek dbd, dan beberapa anak menderita panas tinggi, juga angka jentik lebih dari 5% dari sample diperiksa, dengan berbagai analisa diputuskan untuk dilakukan fogging yang dapat dilaksanakan oleh tim dari Dinkes Kabupaten Gunungkidul pada hari Kamis tanggal 18 Februari 2016. Semoga kesadaran akan kebersihan lingkungan dalam maupun luar rumah akan meningkat. Salam Sehat. (adg)